Thursday, March 31, 2016

Ikhtiar Part 11: Second Opinion, Second Hospital


Setelah masa "berkabung" kegagalan inseminasi bulan september lalu, aku HARUS bangkit lagi, harus yakin akan kebesaran Tuhan, harus yakin Tuhan memberikan ujian untuk naik kelas kepada mereka yang Dia kehendaki, yang sudah pasti bisa melewati ujian itu dengan baik. Dia maha tau bukan, tidak mungkin salah, buktinya aku masih bisa bangkit dan segera mencari kembali dimana adanya titik terang dan harapan, karena dari awal Dia tau aku bisa.

Jum'at pagi 23 okt 2015 haid hari pertama setelah lepas obat-obatan sebulan, normal kembali seperti biasa di hari ke 26, jadi mundur nya haid kemarin-kemarin memang berkat obat-obatan segala rupa itu ya..

Langsung browsing BIC Morula, Menteng yang memang sudah beberapa waktu aku kepoin 😆
Cari jadwal dokter, seperti biasa aku cari dokter yang praktek hampir setiap hari dan juga hari sabtu..aku ga suka dokter yang sulit ditemui, ya iyalah ya kan kalo promil tu kudu ngikutin siklus kita, nah kalo dokternya aja susah ditemuin gimana bisa lancar promilnya. Akhirnya pilihan jatuh kepada dr. Arie A. Polim (kalo katanya lutfi dr. Artis karena sering wara wiri di tv..hhihhiiii...)
Aku sih ga mikirin itu yang penting dokternya gampang ditemuin dan dihubungin.

Hari sabtu 24 okt 2015 datang ke BIC Morula pkl. 12.30 ternyata ramenya luar biasa dikirain ada pasar kaget..hhihiii...mungkin karena RS ini agak kecil jadi terlihat sempit dan ramai sekali, positifnya aku ngerasa ga sendiri, aku melihat banyak wajah penuh dengan impian dan harapan yang sama, to be a mom. Ya Allah kuatkan kami, beri kami keajaiban, kabulkan doa-doa dan harapan kami..amiinnn..aku terus berdoa buat diriku dan wanita-wanita disana selama menunggu giliran bertemu dr. Arie.

Pertemuan pertama dengan dr. Arie, Beliau langsung to the point menanyakan riwayat promil ku dan terkejut baru 1 tahun menikah tapi sudah ke tahap inseminasi. Hhehee..kita ga mau menunggu terlalu lama dok..

Setelah usg trans v dr. Arie menemukan si miom ku itu tapi yang bikin lemes analisanya adalah miomku menekan ke rahim dan membuat rahimku agak ketekuk kebelakang, jika kami sudah melalui promil beberapa bulan dan sudah sampai insem juga namun tidak berhasil dr. Arie bilang kemungkinan sudah ada pembuahan namun embrio tidak dapat menempel karena si miom, atau bisa juga ada perlengketan karena rahimku yang tertekuk kebelakang, atau ini atau itu, banyak kemungkinan namun untuk memastikan aku harus menjalani Laparoskopi untuk membuang si miom dan melihat kedalam rahim apakah ada gangguan lainnya. Opsi lain bisa saja aku menjalani promil2 lagi dan insem namun dr. Arie khawatir hasilnya akan sama saja jika akar masalahnya tidak dibersihkan dulu.

Aku dan lutfi hanya bisa liat-liatan dan aku memutuskan untuk didaftarkan laparoskopi di tgl. 7 Nov 2015. Bismillahirohmanirohim...ya Allah angkatlah penyakitku tanpa meninggalkan penyakit lain...amiinnn

Untuk biaya aku lupa tepatnya, cuma memang lebih mahal dari YPK. Di Morula biaya Dokter dan administrasi sekitar 500ribu tapi untuk USG tidak dikenakan biaya lagi.

No comments:

Post a Comment