Thursday, March 31, 2016

Ikhtiar Part 12: Laparoskopi


Jadwal laparoskopi maju jadi tgl. 4 Nov 2015 pkl. 14.00, segera beberapa hari sebelumnya aku harus persiapan cek darah dan konsul dengan dokter anastesi.

Hasil lab ku ternyata anemia yaitu kurang darah, seharusnya HB untuk operasi minimal 11 aku hanya 9. Hal ini dikoordinasikan dari dokter anastesi (dr. Resi) ke dr. Arie, keputusan dr. Arie aku harus transfusi sehari sebelum LO dilakukan.

Hari Rabu, 3 Nov 2015

Setelah mengantongi izin dari My Boss di kantor, jadilah pagi ini sudah berada di RSIA Bunda. Datang pkl. 08.00 langsung ke bagian rawat inap, setelah di konfirmasi ternyata di RSIA tidak ada kamar yang sesuai dengan limit asuransi saya (inhealth-mandiri), namun ada kamar yang sesuai di RSU nya sebrang RSIA, nanti sebelum dan setelah tindakan LO akan diantar dengan ambulans, ya karena operasi akan tetap dilaksanakan di RSIA. Okelah gakpapa daripada harus nombok toh..hhehee...masalahnya kalau ambil kelas diatas limit yang nombok bukan hanya selisih kamar saja tapi biaya operasi dll pun tidak akan dicover sepenuhnya oleh asuransi..hhhhhh...

Tekanan darah turun pagi ini 90/80 biasanya ga pernah kayak gini, check up yang lain ok semua dan bisa langsung masuk kamar. Ohya sebelum lupa aku suka makanan disini enak-enak :p dan baju rawat inapnya juga lucu-lucu, ini ga boleh buat souvenir kah? Hhahaakk..

Menunggu lumayan juga, sample darah aku diambil dan dibawa ke PMI untuk discreening dan dicarikan darah yang sesuai untuk transfusi, sekitar jam 2 siang baru siap ditransfusi, prosesnya tidak lama hanya 2 jam saja tapi yang menyakitkan adalah ketika akan memasukan jarum infus, entah mengapa biasanya nadi ku gampang dicari nah ini sampai tangan kiri habis bengkak karna tidak dapat nadi akhirnya pindah ke pergelangan tangan kanan, oouuchh pergelangan tangan kan sangat rentan bergerak gerak 😭😭😭

Kamis, 05 Nov 2015
It's The Day!!!

Terbangun pagi ini untuk sholat subuh, segera mandi karna takut ga sempet nanti akan banyak persiapan untuk operasi. Udah ga nafsu makan aja bawaannya jadi cuma minum susu pas jam setengah 6 dan mulai puasa.

Sekitar jam 11 persiapan dimulai, mencukur bulu miss v, dikasih obat pencahar dari anus dan dimasukkan obat lewat vagina (namanya lupa) yang katanya untuk melemaskan otot-otot sekitar rahim. Itu ga seberapa sih, yang menyakitkan adalah suntikan tes alergi antibiotik, sakit sekali rasanya perih karena disuntikan dibawah kulit dan bekasnya jadi bentol, dilihat sekitar 15 menit kalau tidak ada reaksi seperti gatal atau merah berarti aku tidak ada alergi antibiotik. Alhamdulillah aku tidak alergi.

Jam 1 aku diantar ke ruang operasi yang berada di RSIA menggunakan ambulans (di postingan sebelumnya aku cerita kalau dapat kamar di RSU Bunda seberangnya RSIA Bunda), aneh juga naik ambulans dan dibantu suster dan pakai kursi roda padahal aku masih bisa jalan hhahaakk...

Di ruang tunggu operasi, aku ditemani lutfi, tidak berapa lama dr. Arie datang melihat keadaanku dan menenangkan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

No comments:

Post a Comment